Setiap malam yang kulalui
Dan setiap bulan yang kusapa
Berasa semu di hadapan mata
Dan mudah sirna ketika mentari tiba
Rasa takut dalam diri selalu menyelimuti
Akan ketakutan di pagi hari
Rasa sedih dalam hati selalu menghantui
Akan kesedihan di malam hari
Ombak yang menyapu seakan sia-sia
Menghapus semua khayalku
Dua pemimpin yang aku punya
Berasa bersanding di pundakku
Dua bunga yang kusapa
Sebagai beban khayalku
Aku ingin sebagai orang nomor satu
Namun semua sirna sebab kebodohanku
Aku sadar bahwa aku salah
Dan aku juga sadar
Bahwa aku bukan mereka
Dan mereka bukan aku
Malamku tidak boleh kau bersedih
Pagiku tidak boleh kau menangis
Siangku jangankau mengeluh
Soreku tidak boleh kau meredup
Semua harapanku sedang tergantung pada keindahanmu
Jakarta, 28 Maret 2008 (brutality_banget@yahoo.co.id)
pesankan amat terperinci